Bergendall (Lembah Yang Indah), begitulah orang Eropa menyebut satu wilayah dataran tinggi Gayo ( Bener Meriah ) dengan latar belakang perkebunan daun dan buah. Penduduk Panji Mulia I berasal dari pulau Jawa, dimana masa jaman kekuasaan bangsa Eropa maka didatangkanlah tenaga kerja dari Jawa yang lazimnnya disebut tenaga kontrak perkebunan tahun 1918, sehabis masa kontrak berkat baiknya tali persaudaraan dengan penduduk setempat yaitu suku Gayo maka tidak di perbolehkan pulang kembali ke pulau Jawa pada masa itu mereka diberi lahan pertanian di lereng gunung yaitu Burni Pepanyi seluas ± 280 Ha. Perkembangan penduduk dari tahun ke tahun sangat pesat sehingga masyarakat berkeinginan membentuk satu kampung yang dinamakan kampung Panji Mulia I, Nama Panji Mulia I diambil dari nama Burni Pepanyi atas kesepakatan warga.
Untuk memudahkan hubungan dengan kampung lain, maka masyarakat bergotong-royong membuat jalan-jalan tembusan dan bersama–sama membersihkan lahan pertanian. Secara geografis kampung Panji Mulia I terletak diantara 4,33 Lintang Utara dan 96,000 Bujur Timur dengan luas wilayah ± 280 Ha atau 0,1?ri wilayah Bener Meriah, dan merupakan satu wilayah dengan keadaan topografi datar dan bergelombang dengan ketingian 1400-1700 dpl, curah hujan rata-rata 260 mm. Mata pencarian penduduk kampung Panji Mulia I yaitu petani.